Menilik Sejarah di Balik Berdirinya Tapal Batas Tanah Suci

Hampir semua sudut kota Mekkah menyimpan beragam kisah dan sejarah peradaban yang menarik untuk dikulik. Salah satu diantaranya adalah bangunan tapal batas antara kota Mekkah, Masjidil Haram, dan Ka’bah. Mekkah merupakan salah satu kota di Arab Saudi yang memiliki sejarah peradaban Islam yang panjang dari masa ke masa. Sampai saat ini kota Mekkah masih menjadi salah satu kota yang paling sering dikunjungi tentunya untuk tujuan ibadah haji dan umrah ataupun sekedar wisata ziarah.
Seperti yang diketahui Mekkah adalah kota suci sehingga memiliki proteksi yang sangat kuat, untuk mereka yang non-muslim dilarang memasuki area kota Mekkah. Maka dari itulah dibangun tugu-tugu sebagai tanda perbatasan kota suci ini dengan kota-kota lainnya.
Kota yang dibangun Tapal Batas
Lalu dimana saja tapal batas ini didirikan? Batasan haram yang pertama dibangun di antara wilayah Mekkah dengan Yaman, Thaif, dan Irak yang kurang lebih berjarak 10, 5 km. Kemudian ada lagi batas dari arah Madinah yang berjarak 4,5 km, dan ke arah Ji’ranah yang berjarak 13, 5 km, serta arah Jeddah 15 km. Tugu-tugu perbatasan itu dibangun dari semen yang di cor dengan batu pualam berkualitas baik. Sementara untuk perbatasan yang lainnya masih berupa bangunan tua sederhana yang terdiri dari susuna batu-batu yang di cat kapur. Bahkan untuk sebagian lainnya masih berupa tumpukan batu yang diletakkan begitu saja.
Dan bahkan dulu Masjidil Haram yang dikenal sebagai pusatnya kegiatan ibadah umrah hanya dibatasi dari Hazurah hingga ke Sai, yaitu lembah di arah utara antara Shafa dan Marwah. Riwayat ini menurut abu Hurairah yang telah menceritakan batas Masjidil Haram pada masa itu. Akan tetapi ada pendapat lain yang dikemukakan oleh Atha dan Rabbah, jika Masjidil Haram merupakan bagian dari keseluruhan tanah haram. Tidak memiliki batas baik itu untuk bangunan masjid atau tidak. Dengan mengikuti pendapat Atha, maka adanya pelebaran-pelebaran yang dilakukan di kawasan Masjidil Haram bukanlah masalah. Sebab keseluruhan dari tanah haram adalah Masjidil Haram.
Kisah Malaikat Jibril
Ada sebuah kisah yang menyebutkan bahwa Malaikat Jibril pernah memaklumatkan kepada Nabi Ibrahim mengenai batas-batas tanah suci dan menyuruh beliau untuk memberi tanda yang dilakukan dengan cara menancapkan bebatuan. Akhirnya Nabi Ibrahim pun melaksakan perintah itu, sehingga pantas juga disebut jika Nabi Ibrahim merupakan orang pertama yang memberikan tanda perbatasan kawasan kota suci Mekkah, yang dengan tegas memisahkan antara tanah Suci (tanah haram) dan tanah halal.
Banyak sekali bangunan dari jaman Nabi yang masih ada hingga sekarang dan layak untuk dipelajari asal-usulnya. Selain itu kamu juga bisa menambah wawasan mengenai peradaban Islam langsung dari kota Mekkah. Untuk itu sangat penting mengenal kisah-kisah dan peristiwa apa saja yang terjadi pada masa Nabi untuk dipelajari.
Nah sekarang kamu sudah tahu kan sejarah dan fungsi dari adanya tapal batas yang dibangun di Mekkah? Saat berkunjung ke tanah suci jangan lupa juga untuk mengenal sejarah yang ada di sana ya. Karena peradaban Islam sendiri memiliki sejarah yang sangat panjang dan pengaruh yang kuat di dunia. Dengan semakin mengenal pengaruh Islam di dunia, maka kamu juga bisa berbagi kisah teladan yang telah terjadi pada masa lalu.