Mengenal Jenis Gastrektomi, Persiapan, Hingga Tindakan Pasca Operasi
Pada beberapa kondisi, seseorang memerlukan tindakan gastrektomi. Simak apa saja jenis gastrektomi, persiapan, hingga hal yang perlu dilakukan pasca operasi.

Gastrektomi merupakan operasi pemotongan lambung secara keseluruhan atau hanya sebagian lambung saja. Walaupun lambung sudah diangkat, bukan berarti proses pencernaan makanan dan cairan akan terganggu. Tubuh akan tetap mencerna sari makanan dan cairan dengan baik sekalipun sudah dilakukan operasi pengangkatan lambung.
Dirangkum dari idnMedia dan Alodokter, berikut ini adalah beberapa jenis gastrektomi, persiapan, dan yang perlu dilakukan setelah menjalani operasi pemotongan lambung.
Jenis-Jenis Gastrektomi
Gastrektomi sendiri terbagi menjadi lima jenis, yaitu.
Gastrektomi Parsial
Sesuai dengan namanya, yaitu parsial, pada proses ini hanya akan mengangkat sebagian lambung yaitu bagian bawah atau kelenjar getah bening yang letaknya tidak jauh dari posisi lambung. Namun, tidak selalu kelenjar getah bening akan diangkat, kecuali jika sel kanker sudah menyebar ke bagian tersebut. Dan untuk bagian lambung yang tidak diangkat, akan dihubungkan dengan usus saat operasi berlangsung.
Gastrektomi Total
Pada proses ini, seluruh lambung pasien akan diangkat saat operasi. Setelah diangkat, dokter akan menyambungkan usus halus dengan esofagus secara langsung.
Sleeve Gastrectomy
Proses pengangkatan lambung pada Sleeve Gastrectomy adalah tiga perempat lambung. Pemotongan dilakukan dengan membentuk sisi lambung yang lebih panjang dan ramping menyerupai bentuk tabung. Biasanya, sleeve gastrectomy dilakukan pada pasien yang mengalami obesitas.
Esofagogastrektomi
Pada proses ini, bagian yang diangkat adalah area bawah esofagus atau kerongkongan dan lambung bagian atas yang selanjutnya akan disambungkan.
Gastrektomi Terbuka dan Laparoskopik
Berdasarkan teknik yang diterapkan, gastrektomi terbagi menjadi dua tindakan yaitu gastrektomi terbuka dan laparoskopik. Gastrektomi terbuka adalah pada proses operasi maka dokter akan membuat sayatan besar di bagian dada atau perut pasien. Sedangkan pada laparoskopik, dokter hanya akan membuat sayatan yang lebih kecil dan tentunya rasa sakitnya akan lebih ringan dibanding adanya sayatan besar.
Dari proses operasi yang dilakukan, pasien dengan tindakan gastrektomi terbuka akan lebih lama untuk dirawat inap di rumah sakit. Dan tindakan ini hanya dilakukan pada pasien dengan kanker perut stadium lanjut karena dinilai lebih efektif.
Kapan Seorang Pasien Memerlukan Tindakan Gastrektomi?
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan seorang pasien perlu mendapatkan tindakan gastrektomi, di antaranya sebagai berikut.
- Pasien dengan tumor jinak, tumor ganas, dan kanker di lambung.
- Adanya tukak lambung yang parah.
- Kelainan pembuluh darah lambung yang menyebabkan perdarahan lambung.
- Obesitas.
Persiapan Sebelum Operasi Pengangkatan Lambung
Puasa selama enam jam atau lebih biasanya dibutuhkan sebelum melakukan gastrektomi. Untuk orang yang memiliki sistem pencernaan yang lambat, hanya akan diperbolehkan untuk minum air putih sehari sebelum operasi. Selain puasa, pasien juga akan melewati pemeriksaan darah dan pemindaian untuk memastikan bahwa kondisi pasien benar-benar baik dan memungkinkan untuk dilakukannya proses pemotongan lambung. Dan yang terakhir adalah bagi pasien yang merupakan perokok aktif, maka sebaiknya menghentikan kebiasaan tersebut karena dapat memperlambat proses pemulihan pasca operasi.
Tindakan Pasca Gastrektomi
Setelah operasi, kemungkinan pasien tidak akan bisa makan dan minum selama beberapa hari dan hanya menjalani diet minum air putih. Agar pasien tetap mendapatkan nutrisi dan elektrolit yang cukup, maka dokter akan memberikan asupan nutrisi melalui infus di pembuluh darah atau selang yang dimasukkan ke perut. Setelah kurang lebih satu minggu, maka pasien diperbolehkan untuk makan makanan yang mudah dicerna.
Karena kondisi pasien yang belum dapat menerima makanan porsi banyak secara langsung pasca operasi, alangkah baiknya pasien makan dalam porsi yang kecil, minum dan makan pada waktu yang berbeda, menghindari produk susu dan produk olahan sejenisnya, tetap memperhatikan asupan serat, dan tetap mengonsumsi suplemen.
Untuk menghindari terjadinya gastrektomi, Anda perlu memeriksakan kesehatan secara berkala. Dan apabila ternyata mengalami beberapa gejala gangguan lambung atau sistem pencernaan, segera periksa diri Anda ke dokter.