Istana Air Taman Ujung Petilasan Karang Asem Di Tepian Segara

Menyambangi Kabupaten Karangasem rasanya sayang bila tidak disempatkan mengunjungi sejumlah kawasan wisata petilasan kerajaan Karangasem. Seperti halnya pada istana air Taman Ujung.

Istana cantik yang berdiri tepat di tepian lautan Hindia ini konon dahulunya merupakan salah satu ikon penting dari kejayaan kerajaan Karangasem.

Pesona Kerajaan Karangasem di Istana Air Taman Ujung

Pada masanya, istana ini dibangun oleh Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem atau bergelar I Gusti Bagus Jelantik. Pembangunan istana air merupakan bentuk ambisi raja untuk menunjukan kekuatan dan kejayaan kerajaan.

Konsepnya adalah istana musim panas yang berfungsi sebagai ruang rekreasi bagi keluarga kerajaan. Di sini juga terdapat area aktivitas kerajaan resmi untuk raja bila sedang berlibur di istana air ini.

Istana air Taman Ujung memiliki pesona yang berbeda dari kebanyakan gaya arsitektur bangunan Bali. Ini karena sejak awal I Gusti Bagus Jelantik berkeinginan memberi suntikan akulturasi pada istana unik ini.

Jadilah sebuah istana air yang memadukan desain arsitektural seorang berketurunan Cina Loto Ang dengan tangan dingin seorang Belanda Van den Hentz pada tahun 1909.

Ada nuansa apik yang memadukan elemen khas Bali, Cina dan Eropa dalam istana yang sedari kejauhan akan tampak seolah sedang mengambang di atas air.

Arsitektural Istana Air Kerajaan Karagasem

Untuk membentuk visual istana air, istana ini menghadirkan kolam berukuran ekstra besar. Pintu gerbang dan jembatan selasar menuju inti istana berdiri di atas kolam tersebut.

Juga beberapa bangunan  yang berfungsi sebagai ruang formal kerajaan dan penerimaan tamu. Berdiri pula sebuah gedung dengan dinding terbuka, dikenal pula sebagai Bale Bengong untuk raja duduk menikmati suasana.

Saat ini pengelola menambahkan sejumlah sarana rekreasi seperti perahu dan sepeda air di area kolam, untuk menambah keseruan.

Kompleks inti dari istana air Taman Ujung terletak di ujung jembatan. Sebuah area terbuka dengan bangunan tempat istirahat keluarga kerajaan tampak di sekitar area terbuka tersebut.

Di sejumlah sudut terhampar aneka tanaman yang mempercantik area taman ujung. Sebuah kolam juga Anda temukan di area tengah ini dengan hamparan teratai dan kawanan ikan yang dibiarkan hidup di dalamnya.

Terdapat sebah gazebo besar dengan atap bergaya Eropa yang kental. Ini merupakan Bale Bengong untuk keluarga inti kerajaan. Sedang di ujung lainnya berdiri sebuah bangunan usang yang eksotis di ketinggian.

Itu merupakan bangunan Bale Kapal, sebuah gardu pandang yang dahulu menjadi tempat raja memantau pantai dan lalu lintas laut.

Sayangnya bangunan ini sudah mengalami kerusakan akibat tersambar petir dan sejumlah peristiwa gempa. Meski sudah hancur pun, tetap saja Bale Kapal memiliki daya tarik bagi wisatawan.

Banyak wisatawan sengaja berdiri dan menikmati waktu di Bale Kapal karena dari bangunan ini Anda mendapatkan view sangat luas menatap tepian pantai. Di sini Anda juga bisa melihat kapal yang lalu lalang.

Di titik Bale Kapal ini juga Anda bisa menikmati angin segar dan hangat khas kawasan pantai. Bahkan Bale Kapal ini kerap menjadi lokasi pemotretan untuk beragam ajang, termasuk untuk momen prewedding.

Bagaimana Cara Mencapai Istana Air Taman Sukasada Ujung

Untuk menyambangi lokasi wisata satu ini Anda cukup menempuh perjalanan sekitar 5 km dari Amlapura, pusat kota dari Karangasem.

Sebagai salah satu destinasi wisata besar di Karangasem, tidak sulit menemukan taman yang juga disebut sebagai suaka budaya Taman Sukasada Ujung ini. Ada deretan tanda jalan yang siap membantu perjalanan Anda.

Tepatnya di kawasan pantai Ujung. Pantai cantik yang tidak sepenuhnya menghadap Selatan. Sehingga memiliki ombak yang cukup jinak dibandingkan pantai lain di kawasan lain.

Lokasi yang terjangkau dan pesona yang akan memikat mata Anda. Pastikan menambahkan wisata ke istana air taman Ujung saat perjalanan Anda di kawasan Karangasem.